Pengantar Bisnis Semester 1 (Tema 5)
E-Commerce
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Semester 1
Dosen:
S
TIWI ANGGRAENI
Disusun
Oleh:
Dea
Khirana (22214581)
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah”E-Commerce”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun kepada pembaca umumnya
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
1.1.
Latar Belakang………………………………………………… 1
1.2.
Rumusan Masalah…………………………………………….. 2
1.3.
Tujuan Penulisan……………………………………………… 2
1.4. Metode
Penulisan……………………………………………... 2
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................... 3
2.1 Pengertian
E-Commerce……………………………………….. 3
2.2 Jenis-Jenis E-Commerce……………………………………….. 4
2.3 Perjalanan
E-Commerce dalam Sejarah Perekonomian……….. .. 5
2.4 Kelebihan
dan Kekurangan dari Berbisnis E-Commerce ……… 6
2.5 Bukti
Nyata dari E-Commerce…………………………………. 8
2.6 Peran
Indonesia dalam Perkembangan Dunia Bisnis E-Commerce………………………………………………………. 9
2.7 Tanggapan
Ekonom dalam Perkembangan Dunia Bisnis E-Commerce……………………………………………………….. 10
BAB III PENUTUP……………………………………………………...... 11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 11
3.2Saran……………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Internet pada
masa sekarang sudah bukan menjadi kebutuhan primer, namun sudah bisa dikatakan
bergeser perannya sebagai kebutuhan primer. Hampir seluruh bagian dari
aktifitas manusia modern sekarang menggunakan internet. Mulai dari
bersosialisasi, pendidikan, pekerjaan, hiburan, religi, dan lainnya dapat
dengan mudah orang dapatkan dari mengakses internet. Sejalan dengan perilaku manusia
modern yang menginginkan kemudahan dan akses yang cepat dalam berbagai bidang
kehidupan, maka dalam bidang pemenuhan kebutuhan hidup pun mereka selalu
mencari sesuatu yang praktis. Hal ini dijadikan pebisnis menjadi peluang usaha
yang mempermudah orang bertransaksi serta memperoleh keuntungan yang besar
tanpa melakukan mobilitas yang tinggi. Maka muncullah alat bertransaksi atau
berdagang yang menggunakan perantara internet atau yang sering kita sebut
e-commerce atau internet commerce.
E-commerce
adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan penjualan barang dan
jasa melalui media internet. Dalam pengertian yang paling umum, menciptakan
situs web yang mengiklankan dan mempromosikan produk anda dapat dianggap
“e-commerce”. Awalnya orang masih ragu dalam menanggapi adanya hal ini karenan
masih takut dengan jaminan keamanan dan kualitas barang, namun dalam beberapa
tahun terakhir bagaimanapun e-commerce telah menjadi jauh lebih canggih karena
mereka memenuhi kemauan pelanggan akan adanya jaminan keamanan dan kepercayaan
akan kualitas barang. Bisnis e-commerce sekarang menawarkan toko
online di mana pelanggan dapat mengakses ribuan
produk, pemesanan, pilih metode pengiriman yang diinginkan dan membayar
untuk pembelian. Tidak bisa dipungkiri bahwa berbagai kemudahan dan kebaikan
e-commerce dapat dengan sendirinya menarik minat para pelanggan untuk
menggunakan jasa ini.
Dengan menyusun
makalah ini diharapkan bukan hanya memenuhi tugas akhir semester genap, namun
kita bisa saling berbagi ilmu dan informasi mengenai perdagangan online ini
yang sudah begitu menjamur di era modernisasi ini.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pengeluaran e-commerce?
2. Apa
saja kemudahan yang ditawarkan melalui e-commerce?
3. Bagaimana
e-commerce dapat bersaing dalam dunia bisnis?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai kemudahan dari bertransaksi
menggunakan e- commerce dan mengetahui bagaimana cara e-commerce dapat memasuki
dunia bisnis dan tidak kalah bersaing.
1.4
Metode Penulisan
Metode
penyusunan makalah ini menggunankan kajian kepustakaan yaitu berbagai macam
buku referensi serta menggunakan media internet
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian E-Commerce
Sebenarnya
dasar pemenuhan kebutuhan manusia adalah dengan mengonsumsi barang, maka mereka
sangat mengenal transaksi jual atau beli barang atau yang lebih kita kenal
dengan nama kegiatan perdagangan demi memenuhi kebutuhannya. Perdagangan
sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya.
Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk
berdagang senantiasa berubah. Dengan semakin majunya zaman dan teknologi,
muncullah berbagai inovasi, salah satunya yaitu bentuk perdagangan terbaru yang
kian memudahkan penggunanya kini ialah e-commerce. Seperti apa apa sesungguhnya
e-commerce itu, bagaimana ia dapat mempermudah penggunanya, serta peran
pentingnya akan dibahas dalam tulisan ini.
Electronic
Commerce (Perdagangan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business atau
bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission, oleh para
orang yang ahli dibidangnya dan pelaku bisnis. Secara umum e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang
atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik
dengan kata lain e-commerce bergerak di bidang bisnis.
Media
elektronik yang biasanya digunakan sebagai sarana menjalankan kegiatan ini
adalah media internet, karena penggunaan internet yang saat ini paling mudah dan populer
digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan
sebagai hal yang sedang ‘booming’ dan sudah menjamur di berbagai kalangan.
Namun, sejalan dengan adanya perkembangan teknologi yang terus berkembang dari
masa ke masa pastilah di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan
media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi sebenarnya media
internet bukanlah media utama dalam menjalankan kegiatan e-commerce, namun pada
saat ini media internetlah yang berperan penting dan utama dalam penggerak
bisnis online ini.
Penggunaan
internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan
yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:
1.
Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network),
layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan
kemudahan akses.
2.
Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat
dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik
dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Tujuan
penggunaan e-commerce bagi perusahaan agar dapat membuat efektif dan efisien
dalam memperoleh laba karena e-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang
menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers
dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan
komputer (komputer networks) yaitu internet.
2.2 Jenis- jenis E- Commerce
Kegiatan-
kegiatan e- commerce mencakup berbagai banyak aspek, maka dari itu menurut
karakteristiknya dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Business to
Business
-
Trading partners yang sudah saling mengenal atau mengetahui antara mereka yang
sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
-
Pertukaran data dilakukan secara berulang ulang dan berkala dengan format data
yang telah disepakati bersama.
-
Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan
data.
-
Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to
Consumers
-
Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan secara umum pula.
-
Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak.
-
Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
-
Servis yang digunakan berdasarkan sistem pendekatan client- server.
2.3 Perjalanan E- Commerce dalam
Sejarah Perekonomian
Tanpa kita sadari, sebenarnya e-commerce memberikan
peran penting dalam dunia perekonomian. Diawali dari sejarah terjadinya barter,
dimana orang saling membutuhkn barang lain yang tidak ia miliki namun dimiliki
orang lain, terjadilah kesepakatan danterjadi tukar- menukar barang yang dirasa
adil oleh kedua belah pihak orang yang bersangkutan tersebut.
Kemudian orang mulai merasa akan adanya ketidak
adilan dalam sistem barter, maka mulailah mereka berpikir kreatif untuk
mengembangkan sebuah gagasan yang menguntungkan semua pihak. Lalu muncullah
uang, yang dulunya berupa garam, karena pada zaman dahulu garam dianggap barang
yang dibutuhkan oleh semua orang dari penyedap rasa, pengusir hewan pengganggu,
obat, dan sebagainya. Garam diukur dengan jumlah kantong garam. Misalnya,
sebuah ayam dihargai 5 kantong garam maka mereka melakukan transaksi jual beli
tersebut menggunakan garam sebagai perantaranya. Kemudian garam dirasa sangat
merepotkan jika dibawa berpergian jauh dan cepat rusak jika terkena air atau
hilang beratnya ketika tumpah atau tercecer. Maka mulai muncullah uang berupa
logam mulia atau biasa kita sebut full-bodied
money atau uang yang nilainya setara dengan bahan dasar wujud uang
tersebut. Namun muncul kendala lagi karena logam mulia tersebut cukup berat
jika dibawa berpergian dan terlalu riskan lantaran wujudnya yang terlalu mewah.
Orang mulai mencari- cari lagi alternatif
penggantinya, kemudian muncul token money
atau biasa kita sebut uang kertas dan logam atau uang yang sudah biasa kita
bawa saat ini. Uang yang kita pakai saat ini dirasa sudah cukup pas dengan
keinginan mereka. Mudah dibawa kemanapun, memiliki nilai yang diakui oleh semua
orang, terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, dan masih banyak kebaikkan
yang bisa kita rasakan sendiri dibandingkan dengan alat bertransaksi terdahulu.
Namun, manusia tidak pernah cepat puas, mereka yang
terbiasa menerima uang dalam jumlah yang cukup banyak merasa tidak nyaman harus
membawa uangnya karena dirasa mudah hilang atau kurang praktis. Maka muncullah
tempat dimana kita bisa menyimpan atau mengembangkan uang kita ditempat yang
kita sebut bank. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan uang, bank juga
mengeluarkan berbagai produk yang mengikuti kemauan setiap orang dan didukung
oleh kemajuan teknologi saat ini. Bank mulai mngeluarkan produknya yaitu ATM
(Automatic Telling Machine) dimana kita bisa mengambil uang kita dimanapun kita
berada, kartu kredit, atau e- banking dimana kita menggunakan internet untuk
melakukan transaksi perbankan. Kemudian muncul gagasan para pebisnis atau
pedagang untuk mengikuti perkembangan teknologi, maka muncullah yang saat ini kita bahas adalah e- commerce. Maka
kemunculan e- commerce juga dikarenakan orang mencari sesuatu yang praktis
serta menawarkan kemudahan dan keamanan. Jadi tidak diragukan lagi e- commerce
juga ikut andil dalam perjalanan sejarah perekonomian saat ini.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan
dari Berbisnis E- Commerce
Manfaat
dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi
adalah:
a.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi
on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak
terbatas jarak dan waktu
b.
Menurunkan biaya operasional
(operating cost).
Transaksi
E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di
dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji
yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c.
Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi
on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan
waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media
perantara komputer.
d.
Meningkatkan customer loyalty.
Ini
disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara
lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal
pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih
sendiri produk yang dia inginkan.
e.
Meningkatkan supply management.
Transaksi
E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama
pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih
menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang
baik harus ditingkatkan.
f.
Memperpendek waktu produksi.
Pada
suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di
mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan
barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan
teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Namun
tidak semua kegitan dalam berbisnis e-commerce membawa keuntungan, namun bisa
juga kerugian. Threats atau ancaman merupakan
kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset
yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang
mungkin terjadi:
a.
System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
b.
Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
c.
Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
d.
Communications
Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
e.
Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
f.
Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
g.
Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
2.5 Bukti Nyata dari
E-Commerce
Contoh
artikel
E-commerce
Indonesia Masih Mencari Jati Diri
Tenni
Purwanti
| Tri Wahono | Kamis, 3 Mei 2012 | 20:25 WIB
JAKARTA,
KOMPAS.com
- Indonesia memiliki 55 juta pengguna internet, dengan 57 persen memilih
berbelanja secara online. Namun, belum ada aturan hukum yang mengatur keamanan
transaksi online. Dengan adanya asosiasi e-commerce, diharapkan akan semakin
banyak perusahaan e-commerce yang bisa bertanggung jawab secara hukum.
Hal ini disampaikan Daniel Tumiwa, Country Manager Multiply.com yang dipercaya sebagai Ketua dewan pengurus Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) yang diresmikan hari ini, Kamis (3/5/2012) di Jakarta.
Hal ini disampaikan Daniel Tumiwa, Country Manager Multiply.com yang dipercaya sebagai Ketua dewan pengurus Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) yang diresmikan hari ini, Kamis (3/5/2012) di Jakarta.
"Selama
ini transaksi e-commerce mengacu kepada Undang-undang ITE. Pemerintah sedang
menggodok aturan baru yang mengatur pelaksanaan UU tersebut. Gunanya asosiasi
ini nantinya, untuk membantu pemerintah menganalisis kebutuhan industri,"
jelas Daniel saat ditemui Kompas.com usai jumpa pers.
Menurut Daniel, aturan hukum e-commerce di Indonesia belum jelas, karena e-commerce memiliki bisnis model yang beragam. Masing-masing bisnis model tersebut harus memiliki aturan hukum yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhannya.
Empat bisnis model yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah sebagai berikut :
Menurut Daniel, aturan hukum e-commerce di Indonesia belum jelas, karena e-commerce memiliki bisnis model yang beragam. Masing-masing bisnis model tersebut harus memiliki aturan hukum yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhannya.
Empat bisnis model yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.
Marketplace
Yakni tempat berkumpulnya penjual dan pembeli dalam satu website. Di dalam marketplace akan ditemukan integrasi pembayaran dan pengiriman. Contohnya BliBli.com, Multiply.com, Plasa.com, dan Tokpedia.com.
Yakni tempat berkumpulnya penjual dan pembeli dalam satu website. Di dalam marketplace akan ditemukan integrasi pembayaran dan pengiriman. Contohnya BliBli.com, Multiply.com, Plasa.com, dan Tokpedia.com.
2.
Classified Ads
Yakni transaksi yang terjadi karena adanya iklan baris di website. Model bisnis seperti ini yang paling sulit dilacak karena transaksinya yang kebanyakan terjadi secara offline. Iklan baris secara online hanya berfungsi sebagai informasi, bukan tempat transaksi. Contohnya Berniaga.com, Kaskus.us, dan Tokobagus.com.
Yakni transaksi yang terjadi karena adanya iklan baris di website. Model bisnis seperti ini yang paling sulit dilacak karena transaksinya yang kebanyakan terjadi secara offline. Iklan baris secara online hanya berfungsi sebagai informasi, bukan tempat transaksi. Contohnya Berniaga.com, Kaskus.us, dan Tokobagus.com.
3.
Daily Deals
Model bisnis seperti ini menguntungkan pelanggan karena selalu ada diskon dan penawaran menarik setiap hari. Semakin banyak calon pembeli, maka diskonnya akan semakin besar. Contohnya DealGoing.com.
Model bisnis seperti ini menguntungkan pelanggan karena selalu ada diskon dan penawaran menarik setiap hari. Semakin banyak calon pembeli, maka diskonnya akan semakin besar. Contohnya DealGoing.com.
4.
Online Retail
Yakni perusahaan retail yang sudah sukses melakukan transaksi bisnis di ranah offline kemudian pindah ke ranah online untuk memperluas pasar. Contohnya Bhinneka.com dan Gramedia.com.
Selain aturan yang belum jelas karena banyaknya bisnis model, kendala e-commerce di Indonesia adalah kurangnya edukasi kepada masyarakat selaku pelanggan. Untuk itulah asosiasi ini nantinya akan berfungsi.
"Asosiasi ini akan menetapkan standar keanggotaan bagi perusahaan e-commerce. Perusahaan yang ingin menjadi anggota misalnya harus berbadan hukum, harus memiliki costumer service 24 jam, dan standar lainnya. Kami belum bisa mempublikasikan standarnya seperti apa. Tapi harapan kami adalah, anggota asosiasi akan menjadi perusahaan yang bisa dipercaya oleh pelanggan karena memiliki standar-standar tersebut," tutup Daniel.
Yakni perusahaan retail yang sudah sukses melakukan transaksi bisnis di ranah offline kemudian pindah ke ranah online untuk memperluas pasar. Contohnya Bhinneka.com dan Gramedia.com.
Selain aturan yang belum jelas karena banyaknya bisnis model, kendala e-commerce di Indonesia adalah kurangnya edukasi kepada masyarakat selaku pelanggan. Untuk itulah asosiasi ini nantinya akan berfungsi.
"Asosiasi ini akan menetapkan standar keanggotaan bagi perusahaan e-commerce. Perusahaan yang ingin menjadi anggota misalnya harus berbadan hukum, harus memiliki costumer service 24 jam, dan standar lainnya. Kami belum bisa mempublikasikan standarnya seperti apa. Tapi harapan kami adalah, anggota asosiasi akan menjadi perusahaan yang bisa dipercaya oleh pelanggan karena memiliki standar-standar tersebut," tutup Daniel.
2.6 Peran Indonesia dalam
Perkembangan Dunia Bisnis E-Commerce
Seperti
yang diambil dari artikel tersebut bahwa
Indonesia menjadi pengguna internet sebesar 55juta dan sebagai besar yaitu
sebanyak 57 persen melakukan perdagangan secara online. Hal ini sudah cukup
menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah dapat mengikuti perkembangan
teknologi .
Teknologi
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berfungsi untuk
menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi tersebut dengan
berbagai bentuk media dan format (image, suara, text, motion pictures, dsb).
Dampak yang dihasilkan dari Teknologi Informasi tersebut bermacam-macam, yang
intinya bertujuan untuk mempermudah segala kegiatan manusia sehingga memperoleh
kemudahan dalam melakukan segala aktivitasnya . Di Indonesia pun penggunaan
teknologi informasi tidak pernah dibatasi, malah terlihat semakin berkembang
mengikuti perkembangan teknologi di negara maju. Setelah dirasakan bahwa
teknologi Informasi dapat menggantikan cara konvensional yang memberikan
benefit, maka orang mulai melihat kelebihan lainnnya, misalnya menggantikan sarana
pengiriman surat dengan surat eletronik (e-mail), pencarian data melalui search
engine, chatting, mendengarkan musik, dan sebagainya dimana pada tahapan ini
orang sudah mulai menginvestasikan kepada perangkat komputer. Nah, dari manfaat
yang didapatkan, teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk
membantu operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang
ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang.
Sebenarnya
di Indonesia sendiri sudah tidak asing lagi dengan berbagai kelebihan yang
diberikan, namun perlu diingat bahwa tidak semua prang bertindak sesuai dengan
yang diharapkan. Bisa jadi bisnis online yang tujuannya digunakan sebagai
memperluas peluang bisnis malah digunakan sebagai tempat penipuan yang
tujuannya meraup keuntungan pribadi. Maka disinilah peran pemerintah perlu
dikerahkan. Perlu adanya undang- undang khusus yang mengatur mengenai transaksi
di internet atau bagaimana prosedur yang harus dijalankan. Sebab antara
konsumen dengan produsen tidak dilakukan proses face-to-face yang memungkinkan terjadinya tindak penyalah gunaan
wewenang.
2.7 Tanggapan Ekonom dalam Perkembangan
Dunia Bisnis E- Commerce
Sejauh
ini tidak ada tanggapan negatif yang berarti, dengan artian penggunaan jasa
internet sebagai perantara pelaksanaan bisnis tidak ada larangan karena dirasa
cukup berhasil dalam mengangkat pangsa pasar para pebisnis. Sejauh output yang
dihasilkan menunjukkan kenaikan, hal ini dirasa cukup baik selama tidak ada
juga laporan- laporan tindakan buruk dari para konsumen atas pelayanan
bertransaksi online ini. Jadi sebagai pelaku ekonomon, tampaknya sah- sah saja
jika bisnis online atau e-commerce ini tetap melebarkan sayapnya. Selama memperoleh
laba dengan cara yang baik dan tetap mengutamakan pelayanan dan keamanan para
konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
E-commerce yang biasa digambarkan sebagai penjualan
barang dan jasa melalui media Internet. Dalam pengertian yang paling umum, menciptakan
situs Web yang mengiklankan dan mempromosikan produk dengan tujuan memperoleh
laba. Dengan melihat data pengguna internet di Indonesia dan pelaku perdagangan
online yang cukup besar tampaknya bisnis menggunakan media internet ini cukup
menjanjikan dan tidak kalah bersaing dengan bisnis pada umumnya. Kemudahan
dalam bertransaksi dan benefit yang ditawarkan dari e-commerce juga yang
menyebabkan kegiatan ini cukup dicari dan dapat berkembang di dunia bisnis.
3.2 Saran
Sebaiknya
penggunaan e-commerce yang dikatakan cukup berhasil ini bisa terus dikembangkan
agar nantinya menjadi pelengkap dalam dunia perekonomian di Indonesia dan kita
bisa bersaing dengan perusahaan lain dalam lingkup yang besar. Tidak hanya
digunakan sebagai kepentingan bertransaksi jual beli saja, namun bisa juga
sebagai sarana memperkenalkan produk Indonedia di kancah internasional.
DAFTAR PUSTAKA
1.
James, A. O. (2005). Pengantar
Sistem Informasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
2.
Onno, W. P. (2001). Mengenal
E-Commerce. Jakarta: Citra Pustaka.
Komentar
Posting Komentar